Ekonomi dan Prestise dalam Budaya Kerapan Sapi di Madura

Abstract

Penelitian ini menunjukkan bahwa nilai religiusitas budaya kerapan sapi dalam perjalanan sejarahnya telah mengalami perubahan. Budaya kerapan sapi yang pada mulanya lebih dipersepsi sebagai teologi tradisional kemudian mengalami perubahan makna ke arah teologi pasar. Dalam hal ini, perubahan yang terjadi dalam aspek significant symbols yang tidak kelihatan (covert), menjadi significant symbols yang kelihatan (overt). Perubahan yang menyangkut suatu sikap mental orang Madura, yang pada mulanya kerapan sapi merupakan simbol nilai religius tradisional seperti kesopanan dan rasa hormat, kesederhanaan sebagai rekreasi yang terarah, berubah menjadi simbol ekonomi dan prestise yang permisif dan hedonis (berorientasi pasar), serta menjadi ajang untuk meraih citra dan pengakuan terhadap status sosial dan status ekonomi yang lebih tinggi. Perubahan ini juga berimplikasi pada motivasi orang Madura dalam memelihara dan memiliki sapi kerapan. Motivasi  memelihara dan memiliki sapi kerapan menjadi bersifat ekonomis dan prestise.Copyright (c) 2016 by KARSA. All right reserved DOI: 10.19105/karsa. karsa.v24i2.913