RELASI AKTOR DALAM RUANG WACANA KEBIJAKAN KEBUDAYAAN DI BANYUWANGI

Abstract

Tujuan penelitian untuk mendeskripsikan dampak kebijakan kebudayaan yang sudah diterapkan terhadap komunitas seni dan tradisi budaya Banyuwangi, khusunya Using, untuk mendiskripsikan pola relasi antar pelaku budaya dengan pemerintah daerah, dan untuk mengambarkan konstruksi model kebijakan daerah untuk pelestarian dan pengembangan kebudayaan lokal Banyuwangi, khusunya Using. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif-kualitatif dengan analisis trianggulasi, analisis isi, dan permodelan kebijakan. Metode untuk memperoleh data dilakukan melalui pengamatan, wawancara, dokumentasi, studi kepustakaan, dan FGD. Hasil penelitian menemukan bahwa kebudayaan Using menjadi sebuah entitas untuk terus diperebutkan dalam ruang representasi dari kepentingan masing-masing pihak. Terjadi relasi dari masing-masing aktor dalam sebuah ruang yang dinamis. Dari hasil penelitian terkait, budaya Using di Banyuwangi ditemukan beberapa kelompok aktor, yaitu pihak swasta, pimpinan daerah-Bupati, pelaku budaya lokal, tokoh masyarakat, dan masyarakat umum. Relasi tersebut merepresentasikan secara dialektik, nilai ekonomis, politik, spiritualitas serta kebutuhan replikasi identitas dan fantasi-hiburan warga masyarakat. Beberapa dampak dari kebijakan dan relasi yang muncul adalah dampak sosial, ekonomi dan bagi budaya dan bagi budaya Using sendiri.