MEMBUDAYAKAN NILAI-NILAI AGAMA DALAM KOMUNITAS SEKOLAH

Abstract

Pelaksanaan Pendidikan Agama Islam yang berlangsung di sekolah saat ini masih mengalami banyak kelemahan yang disebabkan karena praktikpendidikannya hanya memperhatikan aspek kognitif semata dari pertumbuhankesadaran nilai-nilai (agama), dan mengabaikan pembinaan aspek afektif dankonatif-volitif, yakni kemauan dan tekad mengamalkan nilai-nilai ajaran agama.Akibatnya terjadi kesenjangan antara pengetahuan dan pengalaman, antaragnosis dan praxis dalam kehidupan nilai agama. Agar pendidikan agama Islamtersebut menjadi nilai-nilai yang tahan lama, maka harus ada proses internalisasibudaya. Internalisasi berarti proses menanamkan dan menumbuhkembangkansuatu nilai/budaya menjadi bagian diri (self) orang yang bersangkutan. Padatataran nilai yang dianut, perlu dirumuskan secara bersama nilai-nilai agamayang disepakati dan perlu dibudayakan di sekolah, untuk selanjutnya dibangunkomitmen dan loyalitas bersama di antara semua warga sekolah terhadap nilainilaiyang disepakati. Dalam tataran praktik keseharian, nilai-nilai keagamaanyang telah disepakati tersebut diwujudkan dalam bentuk sikap dan perilakukeseharian oleh semua warga sekolah. Dengan menjadikan agama sebagai tradisidalam sekolah maka secara sadar maupun tidak ketika warga sekolah mengikutitradisi yang telah tertanam tersebut sebenarnya warga sekolah sudah melakukanajaran agama.