PENERAPAN TOTAL INSTITUTION DI PONDOK PESANTREN AL-AMIEN PRENDUAN SUMENEP

Abstract

Abstrak: Pesantren merupakan sebuah komunitas yang memiliki subkultural tersendiri. Dalam perspektif Goffman, pondok pesantren dipandang sebagai asylum, yakni tempat yang memisahkan penghuninya, terutama santri, dari dunia luar dengan ‘pintu terkunci dan tembok tinggi’. Salah satu pondok pesantren yang dikenal sangat menjunjung tinggi disiplin sehingga membatasi perilaku para santrinya adalah TMI Pondok Pesantren (PP) Al-Amien Prenduan Sumenep. Karenanya, dalam kajian ini dibahas: Pertama, bagaimanakah kehidupan para santri dalam mematuhi berbagai peraturan yang berlaku di lingkungan TMI Pondok Pesantren al-Amien? Kedua, bagaimanakah cara yang dilakukan oleh pengurus TMI Pondok Pesantren al-Amien agar santri mematuhi peraturan yang ada? Dan ketiga, bagaimanakah para santri menyiasati peraturan yang ada untuk dilanggar? Penelitian yang menggunakan pendekatan kualitatif berjenis kajian fenomenologis ini menghasilkan temuan bahwa program pendidikan di TMI PP Al-Amien berlangsung selama 24 jam di bawah kontrol dan pengawasan ketat dari petugas penegak disiplin. Abstract: Pesantren is a community with its own subculture. In Goffman's perspective, pesantren is seen as an asylum, a place that separates the residents, especially students, from the outside world with a 'high walls and locked doors'. One of  well-known pesantren that upholds discipline and limits the behavior of the students is TMI Al-Amien Prenduan Sumenep. This study discusses: First, how is the life of the students in complying with various environmental regulations in TMI Amien? Second, what does the board of TMI Al-Amien officers do for students obey the rules? And third, how do the students get around the rules to be broken? The study applies a phenomenological approach. The finding is that the education program at TMI Al-Amien is carried out for 24 hours. under strict supervisors. Kata Kunci: Goffman, Total Institution, santri, TMI PP Al-Amien, disiplin