KEMBALI KE PESANTREN, KEMBALI KE KARAKTER IDEOLOGI BANGSA

Abstract

Abstraks: Tulisan ini hendak mengurai bahwa tradisi keulamaan di Indonesia sangat erat kaitannya dengan proses pembentukan identitas kebangsaan. Dengan mengajak kita kembali ke pesantren, tulisan ini mengusulkan beberapa langkah untuk mengangkat kondisi bangsa dari keterpurukan melalui upaya kembali ke pesantren. Orang-orang pesantren harus kembali percaya diri bahwa mereka punya sejarah, di mana bangsa ini punya hutang historis karena amal saleh (darma bakti) pesantren untuk kelangsungan hidup bangsa ini, masa lalu, masa kini dan juga di masa mendatang. Kembali ke pesantren juga berarti bagaimana orang-orang pesantren mengisi kembali serta memperkukuh pilar-pilar kebangsaan: Pancasila, UUD 1945 NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika. Salah satunya dengan menggalakkan kembali program-program kaderisasi anak-anak pesantren untuk segenap wilayah perhatian bangsa ini ke masa depan, politik, ekonomi, kebudayaan, intelektualitas, dan hukum. Selanjutnya, kembali ke pesantren juga bisa dipahami sebagai wadah gerakan ulama untuk pembenahan umat dan upaya reformasi total terhadap segenap agenda-agenda bangsa yang sudah melenceng jauh dari cita-cita kebangsaan. Abstract: This paper tries to describe that scholar tradition in Indonesia is closely related to the formation of national identity. By referring to pesantren, this paper proposes several steps  to improve the condition of the nation through returning to pesantren. Pesantrens have to be proud that they have a great history, in which the nation has a historical debt for good deeds (devotion) of pesantren for nation survive, from past, present and future time. Returning to pesantren means how the people of pesantren replenish and strengthen the pillars of nation: Pancasila, the Constitution 1945, NKRI,  and Unity in Diversity by encouraging re-regeneration programs for students of pesantren for future, politic, economic, culture, intellectual, and law. Next, it is a forum of Islamic scholars to do total reformation on the national agendas that have strayed far from the ideals of nationhood. Kata Kunci: Pesantren, tradisi, ideologi, ulama,