KONTROVERSI HERMENEUTIKA SEBAGAI MANHAJ TAFSIR (Menimbang Penggunaan Hermeneutika dalam Penafsiran al-Qur’an)
Abstract
Hermeneutika sebagai metode tafsir dalam penerapannya masih debatable (diperselisihkan) di kalangan ulama dan menjadi wacana yang menarik bagi kalangan ilmuwan muslim. Sebagian di antara mereka menerima kehadiran hermeneutika sebagai salah satu metode yang relevan digunakan untuk memahami al-Qur’an, sekalipun metode ini berasal dari luar khazanah keilmuan Islam. Hermeneutika dibutuhkan untuk memahami al-Qur’an, terutama untuk menjawab persoalan-persoalan kontemporer yang belum ada penyelesaiannya dalam tafsir-tafsir klasik. Sebagian lain bersikap apriori dan menolak secara keras penggunaan hermeneutika sebagai manhaj tafsir dengan berbagai alasan. Alasan utama yang dikemukakan golongan ini adalah karena metode ini lahir dari barat dan digunakan untuk memahami Bibel yang berbeda karakteristiknya dengan al-Qur’an. Kajian ini berusaha menengahkan kontroversi ulama seputar penggunaan hermeneutika dengan mengemukakan alasan masing-masing kelompok secara deskriptis-analisis serta berusaha mengkompromikan perbedaan tersebut. Sehingga kita bisa bersikap bijak dalam menyingkapi berbagai disiplin ilmu yang masuk dan berkembang dalam diskursus keilmuan Islam, sebagai wacana yang bisa memperkaya wawasan keilmuan umat muslim dan dapat dimanfaatkan untuk memahami al-Qur’an sebagai kitab petunjuk secara arif dan bijaksana