Kaum Shabi'in dalam Al-Qur'an
Abstract
Shabi'in merupakan orang yang keluar dari agamanya yang asal,dan masuk ke dalam agama lain, sama juga dengan arti asalnya ialah murtad. Mereka adalah orang yang menyembah malaikat, shalatnya tidak menghadap kiblat dan mereka membaca Zabur. Ada sebagian ulama yang mengatakan bahwa Sabi'in ini termasuk Ahli Kitab dan oleh karena itu dihalalkan memakan sembelihan mereka dan mengawini wanita mereka. Namun sebagian yang lain mengatakan bahwa Sabi'in ini bukan Ahli Kitab,oleh karena itu umat muslim dilarang memakan sembelihan merekadan dilarang mengawini wanita mereka. Golongan Shabi'in itu memanglah satu golongan dari orang-orang yang pada mulanya memeluk agama Nasrani, lalu mendirikan agama sendiri. Orang-orang Sabi'in adalah suatu kaum yang tinggal di sebelah negeri lrak.Mereka kaum yang suka menangis,beriman kepada semua nabi serta puasa selama tiga puluh hari setiap tahunnya, dan mereka salat menghadap negeri Yaman setiap harinya sebanyak lima kali. Kaum shabi'in yang merupakan penggambaran tokoh ahl al kitab walau keberadannnya tidak seperti kaum Yahudi ataupun Nasrani,•saat ini adalah tantangan bagikaum muslim sendiri untuk meningkatkan kesalehan sosial. ahl al-kitab, tidak terbatas pada penganut agama Yahudi dan Nasrani. Dengan demikian , bila ada satu kelompok yang hanya percaya kepada suhuf Ibrahim atau Zabur (kitab Daud As) saja,maka iapun termasuk dalam jangakauan pengertian ahi al-kitab. Begitu pula dengan kaum majusi, Shabi’in dan pengikut agama kuno lainnya. Kesalehan sosial yang dibangun dari pengakuan akan adanya pluralitas agama (bukan pluralisme) dapat dibangun dengan tanpa mencampur adukan sisi akidah