Peran Perempuan dalam Membangun Masyarakat Religius di Kabupaten Indragiri Hilir

Abstract

Dalam diskursus keislaman, terutama pemikiran dalam struktur sosial. Fakta ini didasarkan atas suatu perspektif bahwa kaum laki-laki dipandang memiliki sehingga seringkali kaum perempuan dimarjinalkan, terutama untuk memegang posisi sebagai penafsir agama (Fatimah Mernissi pada perdebatan tentang peran perempuan. Banyak kalangan menilai perempuan mesti mendapatkan peran lebih besar dalam kehidupan masyarakat. Di sisi lain, ada kalangan yang memandang perempuan mestinya hanya berperan dalam ranah domestik atau kehidupan rumah tangga saja.