MOTIVASI IBU-IBU DALAM MENGIKUTI KEGIATAN MAJELIS TA’LIM (STUDI TERHADAP MAJELIS TA’LIM AL-UMMAHAT MASJID AL-IHSAN MARKAZ ISLAMI KABUPATEN KAMPAR)

Abstract

Dalam sejarah Islam, ternyata sosialisasi agama Islam, pengembangan dan pemberdayaannya di mulai dari Majelis Ta’lim dalam bentuk yang sederhana. Sejarah mencatat bahwa pada mulanya secara diam-diam dan tersembunyi, Rasulullah Muhammad SAW memulai Majelis Ta’lim di pinggang bukit Shafa di rumah Arqam ibn Abi Arqam. Pada Majelis Ta’lim pertama inilah Rasulullah menjelaskan dan mengajarkan Islam kepada sahabat-sahabat beliau pada waktu itu. Sekalipun Majelis Ta’lim yang diselenggarakan Rasulullah sangat sederhana tetapi keberhasilannya sungguh luar biasa. Bukan para sahabat saja yang tertarik, bahkan ada terdapat beberapa orang non muslim yang datang secara diam-diam dan sembunyi-sembunyi mengikutinya. Setelah Rasulullah berhijrah ke Yastrib (Madinah), Majelis Ta’lim mengalami perkembangan dan dilaksakan secara terbuka di masjid Nabawi. Tradisi Majelis Ta’lim ini berkembang terus menerus dan meluas sampai ke masjidil haram dan berbagai Wilayah di Timur Tengah sejalan dengan perkembangan yang terjadi. Selanjutnya, pada abad-abad kejayaan umat Islam (abad 7-13 M), ternyata Majelis Ta’lim bukan saja sebagai tempat mendalami ajaran Islam, tetapi juga sebagai tempat para ulama dan pemikir menyebarkan luaskan penemuan mereka (hasil ijtihadnya). Para ilmuan Islam dalam berbagai disiplin ilmu seperti fiqh, tauhid, tafsir, hadist, taSAWuf, bahkan juga dalam berbagai ilmu yang dewasa ini dikenal dengan ilmu seperti IPA, kedokteran, bahasa, politik, matematika dan sebagainya adalah produk Majelis Ta’lim yang ada pada waktu itu. Namun pada saat ini, meskipun majelis-Majelis Ta’lim sudah hampir secara menyeluruh ditemukan di setiap masjid atau mushallah di Indonesia, tetapi perannya dalam membawa umat ke dalam kehidupan yang berperadaban belum begitu besar. Hal ini agaknya disebabkan oleh banyak faktor antar lain, masih rendahnya kesadaran masyarakat dalam mengikuti majelis-Majelis Ta’lim, disisi lain, majelis-majelis ta’lim belum dikelola secara profesional.