Pesantrens and communities should be able to establish partnership management for good governance and the common welfare of the economy and education. Recently, many pesantrens, however, are too busy with normative activities than social activities. Similarly, recent society is more individualistic. This situation certainly inhibits this partnership management. For that pesantrens should play their role as institutions of community empowerment aside from being a massage and educational institution. Although, in essence, pesantrens and communities are not separated institutions, because, both of them need each other in achieving the integrated prosperity of economy and education. Thereby, they can make a strong civil society.Pesantren dan masyarakat harus dapat membangun manajemen kemitraan untuk tata pemerintahan yang baik dan kesejahteraan umum ekonomi dan pendidikan. Baru-baru ini, banyak pesantren, yang terlalu sibuk dengan kegiatan normatif daripada kegiatan sosial. Demikian pula, masyarakat saat ini lebih individualistis. Situasi ini tentunya menghambat pengelolaan kemitraan ini. Untuk itu pesantren harus berperan sebagai lembaga pemberdayaan masyarakat selain sebagai lembaga pemijatan dan pendidikan. Meski, pada intinya pesantren dan masyarakat bukan lembaga yang terpisah, karena keduanya saling membutuhkan dalam mewujudkan kemakmuran ekonomi dan pendidikan terpadu. Dengan demikian, mereka bisa membuat masyarakat sipil yang kuat.