MATERI DAN PENDEKATAN KAJIAN FIQIH HISAB RUKYAT DI PERGURUAN TINGGI AGAMA ISLAM

Abstract

Tujuan utama didirikannya Perguruan Tinggi Agama Islam adalah untuk menyiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan akademik dan menciptakan ilmu pengetahuan agama Islam, serta mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan agama Islam serta mengupayakan penggunaannya untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat dan memperkaya kebudayaan nasional. Harapan pertama berkaitan dengan pengembangan kajian Islam secara akademis-ilmiah, kedua berkaitan dengan kontribusi nyata lembaga terhadap masyarakat sekitar. Fiqih hisab rukyat masuk dalam pembidangan ilmu agama Islam. Idealnya, lembaga PTAI yang bernaung di bawah Departemen Agama, mengembangkan fiqih hisab rukyat yang merupakan bidang ilmu yang tercantum dalam keputusan tersebut. Apalagi pembidangan ilmu ini disempurnakan dan sekaligus disetujui oleh Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia. Dalam pengembangan fiqih hisab rukyat, PTAI dihadapkan pada berbagai persoalan. Pertama bahwa perkembangan fiqih hisab rukyat paska Ulugh Beg telah menurun karena menurunnya vitalitas peradaban Islam dan munculnya dikotomi antara agama dan sains yang pada gilirannya melahirkan pemisahan antara ilmu falak dan ilmu astronomi, minimnya peminat fiqih hisab rukyat di PTAI dan sedikitnya literatur fiqih hisab rukyat yang menjadi referensi perkuliahan fiqih hisab rukyat di PTAI yang berbahasa Indonesia. Mulai tahun 1983, muncul buku fiqih hisab rukyat yang digunakan di PTAI yaitu Ilmu Falak karya Abdurrahim, Ilmu Falak karya M. Sayuti Ali tahun 1997, Ilmu Falak: Teori Dan Praktek karya Susiknan Azhari tahun 2001, Ilmu Falak: Teori Dan Praktek karya Muhyiddin Khazin tahun 2004, Hisab Rukyat Dan Aplikasinya karya Encup Supriatna tahun 2007, Ilmu Falak Praktis karya Moh. Murtadho tahun 2008, Ilmu Falak (Teori Dan Aplikasi) karya A. Jamil tahun 2009 dan Ilmu Falak karya Maskufa tahun 2009. Namun dengan munculnya banyak literatur fiqih hisab rukyat tersebut juga dibarengi dengan materi yang komprehensif dan pendekatan yang empiris? Dari enam buku fiqih hisab rukyat yang diuraikan, empat buku masuk kategori komprehensif yaitu buku fiqih hisab rukyat yang digunakan di UIN Jakarta, UIN Yogyakarta, UIN Malang dan STAIN Metro lampung. Sedang dua lainnya tidak komprehensif yaitu buku fiqih hisab rukyat yang digunakan di UIN Bandung dan IAIN Banten. Pendekatan kajian yang sangat empiris digunakan dalam dua buku fiqih hisab rukyat yaitu yang ada di UIN Yogyakarta dan UIN Malang, yang cukup empiris ada pada buku fiqih hisab rukyat yang digunakan pada UIN Jakarta, UIN Bandung dan STAIN Metro Lampung. Sedang yang tidak empiris ada pada buku fiqih hisab rukyat yang digunakan pada IAIN Banten.