PENGARUH VARIASI KOMPOSISI GLISEROL DENGAN PATI DARI BONGGOL PISANG, TONGKOL JAGUNG, DAN ENCENG GONDOK TERHADAP SIFAT FISIS DAN MEKANIS PLASTIK BIODEGRADABLE
Abstract
Pengembangan plastik biodegradable adalah salah satu upaya untuk menangani kerusakan lingkungan akibat limbah sampah plastik yang terjadi di masyarakat. Plastik sintetis sulit terdegradasi di alam sehingga diperlukan bahan utama yang ramah lingkungan dan ekonomis berupa pati. Pati yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari bonggol pisang, tongkol jagung,dan enceng gondok. Ditambahkan pula gliserol yang terbuat dari minyak bekas yang didaur ulang sebagai pemlastis, sehingga diperoleh plastik yang lebih elastis.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gugus fungsi, sifat fisis dan mekanis plastik biodegrdable.Variasi konsentrasi antara pati dan gliserol yang digunakan yaitu 100:0; 85:15; 70:30 (b/v). Pada konsentrasi gliserol 15% jenis pati bonggol pisang memiliki nilai terbaik untuk kuat tarik sebesar 5,77 MPa dan enceng gondok memiliki modulus young yaitu 0,14 MPa. Uji titik leleh terbaik pada sampel bonggol pisang yang tidak ditambahkan gliserol yaitu 201,110 oC . Nilai elongasi dan swelling terbesar pada sampel tanpa gliserol yaitu enceng gondok sebesar 5,17 %, dan 95,77 %. Pada uji FTIR terdapat gugus fungsi berupa O-H alkohol fenol, N-H dan C-H asam karboksilat dan ammonium, C≡C asetilen, C-O eter, sehingga bahan tersebut mudah terdegradasi oleh bakteri EM4 pada hari ke-8 karena penyusunnya merupakan senyawa organik. Pada sampel tongkol jagung tanpa penambahan gliserol mudah terdegradasi sehingga jumlah koloni yang tumbuh sangat banyak yaitu 33,67 X 101. Sehingga plastik yang dihasilkan memenuhi standart plastik PLA.