KETAHANAN GALUR KEDELAI (Glycine max L.) TERHADAP SERANGAN ULAT GRAYAK (Spodoptera litura F.) BERDASARKAN KARAKTERISTIK TRIKOMA
Abstract
Ulat grayak (Spodoptera litura F.) adalah hama kedelai (Glycine max L.). Pengendalian hama dilakukan dengan penggunaan galur tahan hama melalui seleksi karakteristik morfologi daun (kerapatan trikoma). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui intensitas kerusakan daun oleh serangan hama, dan korelasi antara kerapatan trikoma daun kedelai dengan ketahanan galur terhadap serangan ulat grayak. Penelitian ini dibagi menjadi 2 tahap yaitu penelitian deskriptif dan eksperimental menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL), 2 kali ulangan. Apabila terdapat perbedaan nyata maka dilanjutkan dengan uji Beda Nyata Terkecil (BNT) 5%. Perlakuan yang digunakan adalah 45 galur kedelai dan S. litura instar II sejumlah 450 ekor. Data hasil penelitian meliputi nilai intensitas kerusakan daun, ketahanan galur oleh serangan ulat grayak dan kerapatan trikoma. Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan nilai intensitas kerusakan daun, ketahanan 45 galur kedelai (Glycine max L.) dapat dikelompokkan menjadi 4 galur kategori sangat tahan (ST), 4 galur tahan (T), 9 galur agak tahan (AT), 24 galur rentan (R), dan 3 galur sangat rentan (SR). Perbedaan galur kedelai (Glycine max L.) berpengaruh nyata terhadap ketahanan dari serangan ulat grayak (S. litura). Berdasarkan kerapatan trikoma diketahui menunjukkan korelasi negatif dengan intensitas serangan ulat grayak (S. litura) yang berarti semakin tinggi kerapatan trikoma daun, maka semakin rendah intensitas serangan ulat grayak (S. litura).Kata Kunci: Kedelai, trikoma, ulat grayak