HAROUN AND THE SEA OF STORIES: SALMAN RUSHDIE’S ALLEGORY OF KHOMEINI’S VIOLATION OF THE RIGHTS TO FREEDOM OF EXPRESSION

Abstract

Dilandasi oleh dasar pemikiran bahwa karya sastra bisa jadi merupakan ekspresi dari imajinasi, pikiran, keinginan, dan pengalaman hidup pengarang; bahwa pengarang bisa menciptakan sebuah alegori dari karya yang ditulisnya; dan bahwa dengan melihat pengalaman hidup pengarangnya, Salman Rushdie, bisa jadi Haroun and the Sea of Stories merupakan alegorinya tentang Khomeini; studi ini dilakukan dengan tujuan untuk mencari jawab apakah Haroun and the Sea of Stories memang merupakan alegori yang diciptakan oleh Salman Rushdie untuk mengungkap pemasungan hak kebebasan berekspresi yang dilakukan oleh Khomeini. Dengan menggunakan pendekatan ekspresif, studi kritik sastra ini menghasilkan sebuah temuan bahwa tokoh antagonis, Khattam-Shud, yang digambarkan sebagai tokoh yang membenci cerita, merupakan representasi dari Khomeini mengingat apa yang telah dilakukannya terhadap Rushdie. Khomeini telah memasung hak berekspresi Rushdie dengan fatwa mati yang dikeluarkannya karena terbitnya novel The Satanic verses karya Rushdie. Tema novel mengarah pada pemasungan hak berekspresi yang berakibat pada rusaknya peradaban. Analisis tokoh menunjukkan adanya persamaan penggambaran karakter antara tokoh dalam novel dan tokoh dalam realitas. Penggambaran setting menunjukkan kontras yang sangat ekstren antara wilayah yang penduduknya sangat menghargai kebebasan berbicara yang digambarkan dengan sangat positif dan wilayah yang penduduknya mengekang kebebasan berbicara yang digambarkan dengan sangat negatif. Hasil analisis mengarah pada simpulan bahwa novel Haroun and the Sea of Stories memang merupakan alegori yang diciptakan oleh Rushdie tentang pemasungan hak berekspresi yang dilakukan oleh Khomeini.Kata Kunci: Allegory, expressive approach, violation, the right to freedom of expression