RELASI SUAMI ISTERI DALAM KONTEKS KELUARGA BURUH MIGRAN
Abstract
This research aims at analyzing spouse relation construction among migrant worker families in Patok Picis Village, Wajak, Malang with wives as the additional bread winner. This research is descriptive empirical research by applying qualitative method on spouse relationship phenomenon in migrant workers family context. Deep interview technique is used to collect data through interview with migrant workers worker’ husbands. The results of this research reveal three main findings; 1) the relation is mainly determined by the ability of wife and husband to be main and additional breadwinner. 2) the relation which is build is not based on justice and equity principle and it tends to be subordination after the wife ends the contract. 3) Husband states that the relation socially which must be built in the family must put husband’s position higher than wife’s. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji konstruksi relasi suami istri yang dibangun oleh keluarga buruh migran di desa Patok Picis kecamatan Wajak Kabupaten Malang dengan kondisi istri yang bekerja sebagai pencari nafkah tambahan. Penelitian ini merupakan penelitian empirik yang bersifat deskriftif terhadap fenomena relasi suami istri dalam konteks keluarga buruh migran. Teknik wawancara secara mendalam digunakan untuk mengumpulkan data melalui wawancara dengan suami buruh migran. Hasil penelitian menyimpulkan antara lain; 1) relasi yang dibangun sangat ditentukan oleh kemampuan suami atau istri dalam mencari nafkah utama dan tambahan.2) relasi yang dibangun tidak berdasarkan prinsip keadilan dan kesetaraan akan tetapi cenderung subordinasi ketika istri selesai menjadi buruh migrant. 3) Suami berpendapat bahwa secara social, relasi yang harus dibentuk dalam keluarga adalah kedudukan suami lebih tinggi dari istri.