PEREMPUAN PERSPEKTIF TAFSIR KLASIK DAN KONTEMPORER

Abstract

Al-Qur’an is a written text of God which is revealed to dignify  human  from all kinds  of subordination and violence.  Working  is  an  obligation  for  human  regarless  women  to  fulfill their primary need. This research describes and analizes women’s position in relation with annisa  verse  by  classic  and  contemporer  interpretation.  er by Ath-Thabari  represented  classic interpretation with his atomistic method, Abduh and Mahmud Syaltut represented  modern interpretation by thematic method, while Fazlurrahman and al-Faruqi represented neo-modern interpretation  with  holistic,  thematic,  and histories  methods.  The  result  reveals  that  clasic interpretation argued women are not the same with men, modern interpretation assumed that women mostly the same with men, while neo-modern interpretation assumed that women and men are the same and equal. Al-Qur’an  adalah  kalamullah  yang  berbentuk  teks,  diturunkan  untuk  mengangkat  harkat dan  martabat  manusia  dari  segala  bentuk  penindasan  dan  kedhaliman.  Usaha  dan  bekerja merupakan kewajiban manusia, tak terkecuali kaum perempuan dalam rangka memenuhi hajat hidupnya. Kajian ini bertujuan untuk mengetahui posisi kaum perempuan dalam pemikiran tafsir  klasik  dan  kontemporer. Ath-Thabari  mewakili  tafsir  klasik  dengan  metode Atomistik, Abduh  dan  Mahmud  Syaltut  mewakili  tafsir  modern  dengan  metode  tematik, sedangkan Fazlurrahman  dan  Al-Faruqi  mewakili  tafsir  neo  modern  dengan  metode  holistik,  tematik, historis. Hasil kajian ini menunjukkan bahwa, tafsir klasik memandang perempuan tidak sama dengan laki-laki, tafsir modern memandang perempan hampir sama dengan laki-laki dan tafsir neo modern memandang kedudukan perempuan sama dan sejajar dengan laki-laki