Menimbang metode Syaikh Ab dul Qadir Al-Jilani dalam memahami Sifat-sifat Allah
Abstract
The way of understanding to the mutasyabihat attributes of God, often become an object of discussion or even the reasons to mislead another Muslims. Thishappens since the past until today. The Effort to introduce more tolerant methodsare needed to enable people aqidah and to maintain Islamic brotherhood.Shaykh Abdul Qadir al-Jilani was the leader that was recognized by scholarsacross schools of thought among Muslims. He was also known by IndonesianMuslims. So that the ideas of his thinking should be spread, like the methodsto understand the mutasyabihat attributes of God. In understanding themutasyabihat attributes of God, al-Jilani would prefer to use tafwidh method.But he did not directly assume misguiding people who disagreed with him. Heonly revealed that misguiding people in understanding the attributes of Godare, first; people who personified God like creatures (such as Syi’ah ghaliyah);second; people who denied the attributes of God, although they reasoned to cleanHim (such as Jahmiyah).Cara memahami terhadap sifat-sifat Allah yang mutasyabihat, seringkali menjadibahan diskusi bahkan alasan untuk menyesatkan di antara kaum muslim.Hal tersebut terjadi sejak dulu hingga sekarang. Upaya mengenalkan metodepemahaman yang lebih bersifat toleran diperlukan supaya aqidah umat tetapterjaga dan ukhwuah di antara mereka pun tetap terpelihara. Syaikh Abdul Qadir al-Jilani adalah tokoh yang diakui oleh para ulama lintas madzhab dan kelompok-kelompok yang ada di antara umat Islam. Ia pun dikenalluas oleh umat Islam Indonesia. Sehingga penyebaran ide-ide pemikirannyalayak dilakukan, misalnya terkait metode memahami sifat-sifat Allah yangmutasyabihat. Dalam memahami sifat-sifat Allah yang mutasyabihat, SyaikhAbdul Qadir al-Jilani lebih memilih menggunakan metode tafwidh. Namun iatidak otomatis menganggap sesat orang yang berbeda pendapat dengannya tentangpemilihan metode tersebut. Ia hanya mengungkapkan bahwa yang sesat dalammemahami sifat-sifat Allah adalah pertama, mereka yang mempersonifikasikanAllah seperti makhluk (seperti kelompok syi’ah ghaliyah); kedua, mereka yangmengingkari sifat-sifat Allah, meskipun dengan alasan untuk mensucikan-Nya(seperti kelompok Jahmiyah).