Memahami Tasawuf Ibnuu Arabi dan Ibnuu al Farid: Konsep al Hubb Illahi, Wahdat al Wujud, Wahdah al Syuhud dan Wahdat al Adyan

Abstract

Kaum sufi menapaki jalan yang berbeda untuk menuju hakikat, mereka tidak menggunakan akal dan rasio untuk sampai pada hakikat. Akan tetapi, akal bukan satu-satunya jalan untuk menuju hakikat. Karena kita sering melihat sesuatu yang di luar jangkauan akal dalam hidup ini. Jalan yang ditempuh kaum sufi untuk menuju hakikat seperti kasyf, dzauq, 'iyan, musyahadah dan sebagainya dinilai sebagai sesuatu yang samar, tidak mempunyai batasan dan kaidah pasti, bahkan sering kali bercampur dengan igauan, mimpi, khayalan dan angan-angan. Tapi yang perlu kita ingat adalah bahwa media-media tersebut telah mampu menuntun manusia untuk memecahkan sesuatu yang tidak bisa dipecahkan oleh akal dan hukum-hukum fisika. Tulisan ini akan mengkaji gagasan-gagasan dua tokoh tasawuf besar yaitu Ibnu Arabi dan Ibnu al-Farid yang hidupĀ  pada abad keenam dan ketujuh Hijriah. Tulisan ini secara spesifik akan mengkaji tiga gagasan penting ke dua tokoh tersebut. Yaitu al hubb al Ilahi, wahdat al Wujud dan wahdat al adyan.