STUDI KRITIS KONSEP SANAD KITAB NAHJ AL-BALAGHAH SEBAGAI UPAYA MEMBANGUN BUDAYA TABAYYUN DALAM KEILMUAN ISLAM

Abstract

Tabayyun or tatsabbut or tahaqquq (verification) and taakkud (confirmation) of the news are important in order to prevent doing something wrong, injustice and regret. While in science and religion, tatsabbut is more important because the consequences could be dangerous. Therefore, Muslims as ummatan wasatan have been given by God the privilege to be the people whose religion and science have sanad. At the time of the salaf, tatsabbut with sanad was common through talaqqi and historical verification. In order to revive the culture of this tatsabbut, it needs a critical study on the sanad concept in a famous and wide spread of Nahj al-Balaghah book. The research questions are, how is the concept of sanad in the book Nahj al-Balagha? Does Nahj al-Balagha contain the belief of tasyayyu ‘Ghali (Rafidhah) and bara’ah (seperating themselves) from the prophet’s companions? This research used qualitative method, through a literature review and a descriptive documentary analysis. The finding shows that the book Nahj al-Balagha doesn not have sanad and its concept. Furthermore its content rejects and hates the companions of the Prophet and his wives. Tabayyun atau tatsabbut atau tahaqquq (verifikasi) dan taakkud (konfirmasi) dalam berita adalah penting agar kita tidak berbuat salah, zhalim dan menyesal. Sedangkan di dalam ilmu dan agama maka tatsabbut itu lebih penting lagi sebab akibatnya bisa lebih fatal. Oleh karena itu umat Islam yang dijadikan oleh Allah sebagai ummatan wasatan diberi keistimewaan sebagai umat yang agama dan ilmunya ber-sanad. Di jaman salaf, tatsabbut dengan sanad sudah membudaya dalam talaqqi dan riwayat. Maka untuk menghidupkan kembali budaya tastabbut ini peneliti memandang perlu melakukan studi kritis terhadap konsep sanad yang ada dalam kitab Nahj al-Balaghah  yang kesohor dan tersebar luas itu. Maka rumusan masalahnya adalah bagaimana konsep sanad dalam kitab Nahj al-Balaghah? Apakah Nahj Balaghah berisi akidah tasyayyu’ ghali (Rafidhah) dan bara’ah (berlepas diri) dari para sahabat Nabi? Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, melalui kajian literatur atau kepustakaan dan analisis dokumen secara deskriptif. Hasilnya, kita mendapatkan bahwa kitab Nahj alBalaghah tidak memiliki sanad dan tidak memiliki konsep sanad, dan isinya menolak dan membenci para sahabat Nabi, dan istri-istrinya.