Peran Ganda Guru Bimbingan dan Konseling di SMP Diponegoro Depok, Sleman, Yogyakarta

Abstract

This article is about the dual role of teacher guidance and counseling. Teacher guidance and counseling positions are important positions in a school. With the teachers guidance and counseling in schools are able to reach students who are exposed to the problem. Teacher guidance and counseling has so much responsibility to hear the portion of at least 150 students for one teacher guidance and counseling, then the role of teachers guidance and counseling that not only one to make guidance and counseling teachers should have good management. The location of this research is in Junior Diponegoro Depok with subject of teacher. The research method using qualitative descriptive approach with emphasis on direct jumping of spaciousness. Furthermore, from the findings in the field mentioned that the double role of a teacher guidance and counseling is something that can happen, but with this dual role, not make the teacher BK crossed his duties, but still perform the task as a teacher guidance and counseling with the help of other parties such as homeroom, waka student, even up to the principal. Cooperation and counseling teachers counseling and counseling with other parties in school make the role of teacher guidance and counseling that not only one be very helpful and can be run well. artikel ini memapakan tentang peran ganda posisi guru bimbingan dan konseling. Posisi guru bimbingan dan konseling merupakan posisi yang penting dalam sebuah sekolah. Dengan adanya guru bimbingan dan konseling di sekolah mampu menjangkau siswa-siswi yang sedang terkena masalah. Guru bimbingan dan konseling mempunyai tanggung jawab yang begitu besar dengar porsi minimal 150 siswa untuk satu guru bimbingan dan konseling, maka peran guru bimbingan dan konseling yang tidak hanya satu membuat guru bimbingan dan konseling harus mempunyai manajemen yang baik. Adapun lokasi penelitian ini adalah di SMP Diponegoro Depok dengan subjek guru. Metode penelitian dengan menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan menekankan pada terjun langsung kelapangan. Selanjutnya dari hasil temuan dilapangan menyebutkan bahwa peran ganda seorang guru bimbingan dan konseling merupakan hal yang bisa terjadi, namun dengan peran ganda ini, idak membuat guru BK melalikan tugasnya, namun tetap menjalankan tugas sebagi guru bimbingan dan konseling dengan bantuan pihak lain seperti wali kelas, waka kesiswaan, bahkan sampai kepala sekolah. Keterkaitan dan kerjasama guru bimbingan dan konseling dengan pihak lain disekolah membuat peran guru bimbingan dan konseling yang tidak hanya satu menjadi sangat terbantu dan bisa dijalankan dengan baik