Pengembangan Sentra Industri Tas Dan Koper Tanggulangin Dalam Menghadapi MEA

Abstract

Usaha  Kecil  Menengah  (UKM) mempunyai  peran penting  dan  strategis  bagi  pertumbuhan  ekonomi negara,  baik  negara  berkembang  maupun  negara maju.  Pada  saat  krisis  ekonomi  berlangsung  di Indonesia, Usaha Kecil Menengah merupakan sektor ekonomi  yang  memiliki  ketahanan  paling  baik. Kemampuan  UKM perlu  diberdayakan  dan  dikembangkan  secara  terus  menerus dengan  berusaha mereduksi  kendala  yang  dialami UKM,  sehingga  mampu  memberikan  kontribusi  lebih  maksimal  terhadap  peningkatan kesejahteraan masyarakat. Industri Tanggulangin adalah salah satu UKM yang berdiri sejak 1939 ketika beberapa perajin memulai pembuatan barang-barang tas dan koper. Dan pada tahun 1976 didirikanlah Koperasi Industri Tas dan Koper (Intako), yang awalnya hanya beranggotakan 27 orang. Modal usaha diperoleh dari simpanan pokok anggota. Dalam perjalanannya, koperasi itu terus berkembang dan jumlah anggotanya sudah mencapai 354 perajin UKM dengan aset sekitar Rp 10 miliar. Produk tanggulangin ini telah memiliki brand dan mutu yang cukup bagus yang sudah diakui oleh konsumen. Tetapi setelah terjadi luapan lumpur lapindo hampir 70 persen perajin di Tanggulangin sudah gulung tikar. Beberapa di antara mereka yang masih bertahan hanya untuk menggarap pesanan. Selain itu serbuan barang-barang produk Cina yang harganya sangat kompetitif, namun kualitasnya buruk yang juga ikut andil dalam keterpurukan tersebut. Praktis, sentra industri tas dan koper Tanggulangin sepi pengujung.Penelitian ini menunjukkan bahwa penyebab menurunya penjualan adalah membanjirnya produk cina, kenaikan harga bahan baku, dan kurangnya inovasi desain produk. Oleh karena itu perlu adanya pembinaan dari pemerintah dalam mengembangkan inovasi desain produk dan inovasi dalam pemasaran. Sehingga eksistensi sentra industri tas dan koper Tanggulangin dapat berkembang dan membuka lapangan pekerjaan bagi warga sekitar serta meningkatkan pendapatan asli daerah Kabupaten Sidoarjo.