Pemikiran Islam Tentang Nafs
Abstract
Pemahaman tentang jiwa pada manusia merupakan salah satu bagian dari kajian filsafat. Jiwa termasuk aspek trasendental yang secara johiriyah dan lahiriyah tidak dipisahkan dalam kajian tentang sisi manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan terutama merujuk kajian skriptual dalam konsepsi teologi Islam. Sehubungan dengan hal itu, beragam pendapat dan pandangan dari para pemikir Islam yang mengkonstruksikan makna jiwa sebagai Nafs yang mempunyai arti sebagai roh manusia, nyawa, seluruh kehidupan batin, sesuatu yang utama menjadi semangat, maksud sebenarnya, arti yang tersirat, dan buah hati. Lebih lanjut lagi, telaah konsepsi teologi Islam tentang jiwa dalam kaitannya dengan filsafat Islam akan bersandar pada dari akarnya yaitu al-nafs. Al-Nafs juga diartikan darah, karena seseorang apabila kehilangan darah maka ia kehilangan jiwanya. Meskipun dalam pemaknaan umum dipahami sesungguhnya jiwa dalam pandangan pemikir Islam terdapat kecnderungan memposisikan Jiwa sabagai Nafs juga berarti roh, hal ini dilihat dari beberapa ayat menyebutkan kata al-nafs dengan arti ruh yang berkaitan langsung dngan jasad manusia sebagai komponen fisik manusia. Pada aspek ini kata al-ruh dengan al- nafs memiliki kedekatan makna, al-nafs berarti bernafas dan al-ruh yang jika dijamakkan, al-arwah adalah penentu hidup atau matinya manusia.