DAKWAH JAMAAH TABLIG DALAM MEMBENTUK KELUARGA SAKINAH

Abstract

Abstrak. Dakwah bi al-hal biasa dilakukan oleh jamaah tablig di dunia, mereka keluar dari rumah-rumah mereka dan kemudian mendakwahkan Islam dengan konsep al-khuruj. Konsep pencariaan jati diri melalui khuruj tersebut ternyata digunakan pula dalam membentuk keluarga sakinah. Khuruj mampu menempa mental dan spiritual bahkan jasmani dari setiap anggota jamaah tablig. Dengan khuruj, ketulusan suami-istri dalam membangun keluarga hanya semata-mata karena Allah Swt., sehingganya ketika terjadi masalah dalam rumah tangga, cukup dikembalikan kepada Allah semata, dengan jalan zikir dan dan doa. Tidak dapat dipungkiri kalau mereka masih sering menggunakan hadis-hadis yang berbau misoginis. Hal ini terjadi karena mereka berusaha untuk selalu konsisten menerapkan cara hidup yang hanya didasarkan dengan al-Quran dan al-hadis dan tidak begitu memperhitungkan kondisi sosial masyarakat yang ada sekarang ini.Kata Kunci: Dakwah, Jamaah Tablig, Keluarga Sakinah Abstrack: The bi al-hal da’wah is commonly conducted by the Tablig pilgrims. They leave their homes to teach Islam using the concept of al khuruj. The concept of personal identity search through khuruj is in fact, also applied in establishing a sakinah family. Khuruj can forge every member’s mentality, spirituality and phisical. Through khuruj, husband-wife sincerity in their family is solely for Allah Swt. Thus, whenever a problem occur in their household, they will simply turn it to Allah through dzikir and du’a. It cannot be ignore the fact that they often used misogynous hadis. This is due to their persistence to adopt a way of life which is strictly based on a Qur’an and al hadis while at the same time, neglecting the current society social conditions. Key Words: Da’wah, Tablig pilgrims, Sakinah family