ISLAMISASI DAN DAKWAH ALKHAIRAAT DALAM MASYARAKAT MAJEMUK DI KOTA MANADO TAHUN 1947-1960
Abstract
Penelitian ini berusaha menjelaskan proses Islamisasi di Manado di mana dakwah Alkhairaat sebagai objeknya, karena dianggap memiliki peran penting dalam proses Islamisasi tersebut, terutama dalam mengimbangi dan membendung arus missionaris pada masa kolonial. Penelitian ini merupakan penelitian sejarah yang dibatasi dari tahun 1947-1960. Pembatasan ini dikarenakan pada tahun 1947 pendidikan dan dakwah Akhairaat mulai menjamur dan turut mewarnai semaraknya penggunaan ruang di Manado pascakolonial. Pada tahun 1960, dakwah Alkhairaat semakin terlihat dengan didirikannya pesantren Alkhairaat, yang terletak di Komo Luar, sebagai pesantren pertama di Manado. Penggunaan metode sejarah: heuristik, verifikasi, interpretasi dan historiografi, tentunya menjadi keharusan dalam penelitian ini guna mendapatkan karya ilmiah yang bersifat sejarah kritis. Hasil penelitian kemudian menunjukkan proses Islamisasi dan perkembangan Islam di Manado pada pertengahan abad ke-20, tidak terlepas dari peran penting Alkhairaat di bidang dakwah dan pendidikan. Sejak tahun 1947 mcgf eadrasah Alkhairaat telah menjamur di Manado, hingga pada tahun 1960 berdirilah pesantren Alkhairaat pertama di Komo Luar Manado. Pada rentan waktu yang bersamaan juga terjadi perubahan sosial-budaya masyarakat Islam Manado yang menonjolkan sikap tawasuth (moderat), tasammuh (toleransi), tawazzun (seimbang), dan ta’addul (adil), yang kesemuanya mencerminkan nilai-nilai agama. Kata Kunci: Islamisasi, dakwah Alkhairaat, masyarakat majemuk, Kota ManadoIslamization and Al-Khairat Da’wah in Compound Society in the city of Manado between 1947-1960This research tries to explain the process of Islamization in Manado where the Alkhairaat Da’wah as the object, as it is viewed to have important role in the process, especially to offset and stem the missionary during the colonial era. This research is a historical one limited to the 1947-1960 period of time. The limitation is due to the fact that in 1947, the Alkhairat education and da’wah started blossoming and put color in public spaces in the postcolonial Manado. In 1960, the Alkhairaat da’wah became more visible for the establishment of their pesantren located in Komo Luar as the first pesantren in Manado. Heuristics, verification, interpretation, and historiography are essential methods in order to achieve a critical history. The research finding then shows that Islamization process and Islamic progress in Manado in mid 20 AD can be separated from the important role of Alkhairaat in da’wah and education. In the same period of time, Socio-cultural changes occur among Islamic society in Manado that promote views of tawasuth (moderat) tasammuh (tolerant), tawazzun (balance), and taaddul (fair) which reflect the religion views.Keywords: the Alkhairaat da’wah, Ccompound society, the City of Manado