Sejarah Farmasi Islam dan Hasil Karya Tokoh-Tokohnya
Abstract
Pada zaman global ini, orang menganggap bahwa kemajuan ilmu farmasi berasal dari Barat. Padahal kemajuan yang dicapai Barat tersebut tidak lepas dari zaman sebelumnya, yakni dunia Islam. Para ilmuwan farmasi Muslim selain menguasai riset-riset ilmiah di bidang farmasi, mereka juga berhasil membuat komposisi, dosis, tata cara penggunaan, dan efek dari obat-obatan (baik obat sederhana maupun obat campuran). Masa kejayaan Islam merupakan masa di mana ilmu farmasi mencapai puncaknya. Tokoh-tokoh ilmu farmasi seperti Jabir bin Ibnu Hayyan, Ibnu Masawayh, Al-Kindi, Sabur Ibnu Sahl, At-Tabari, Ar-Razi, Al-Zahrawi, Ibnu Sina, Al-Biruni, Al-Ghafiqi, Ibnu Zuhr, Ibnu Thufayl, Ibnu Rusyd, dan Ibnu Al-Baythar menjadi orang-orang di barisan terdepan bahkan beberapa karya mereka masih dijadikan rujukan dalam ilmu farmasi dan kedokteran hingga abad modern baik di negara Timur maupun di negara Barat.Kata kunci: Sejarah, farmasi Islam, hasil karya tokoh-tokoh farmasi Islam.In this global era, people see that development of the Pharmaceutical Science has come from the West. In fact, the progress achieved by the West is closely related to the previous time, that is Islamic world. The Muslim pharmaceutical scientists not only dominated scientific research in the pharmaceutical field but also determined compositions, dosages, ways of administering, and effect of drugs (both the simple and the combination). The glorious era of Islam is the peak of pharmaceutical sciences. Some of the figures known as seperti Jabir bin Ibnu Hayyan, Ibnu Masawayh, Al-Kindi, Sabur Ibnu Sahl, At-Tabari, Ar-Razi, Al-Zahrawi, Ibnu Sina, Al-Biruni, Al-Ghafiqi, Ibnu Zuhr, Ibnu Thufayl, Ibnu Rusyd, dan Ibnu Al-Baythar were frontiers and even their research pieces are still being used as references in modern pharmaceutical and medical study both in the Eastern and Western countries.Keywords: History, Islamic pharmacy, research pieces of the Islamic pharmaceutical figures.