KONSTRUKSI CITRA MASKULINITAS CALON PRESIDEN (Study Analisis Framing model Gamson dan Modigliani pada Pemberitaan Koran harian Kompas dan Jawa Pos Edisi Juni 2014)

Abstract

Abstrak Di sadari atau tidak maskulinitas merupakan hasil dari konstruksi media massa. dimana dalam beberapa kajian tentang peran media massa dalam merubah perilaku masyarakat mempunyai pengaruh yang sangat signifikan. Dalam dunia politik yang didominasi oleh peran media massa, dimana dalam hal ini pemberitaan yang ada di anggap juga sering menonjolkan dominasi maskulinitasnya karena wilayah-wilayah produksi dikuasai oleh kelompok maskulin. Akibatnya konten pemberitaan menyajikan imaji erotis keutamaan laki-laki yang menjadi gambaran utama dan muncul dalam simbol-simbol keperkasaan laki-laki dalam ranah penguasaan ruang sosial maupun politik yang tidak lepas dari stereotype yang ada dalam masyarakat. Tulisan ini adalah sebuah analisisi terhadap praktek-praktek produksi image maskulinitas kedua calon Presiden yaitu Joko Widodo dan Prabowo Subianto yang dilakukan oleh surat kabar Jawa Pos dan Kompas dalam pemberitaan kampanye PILPRES 2014. Kata kunci: Politik, citra, Maskulinitas, Gamson dan Modigliani Abstract Realize it or not masculinity is the result of the construction of the mass media. Some studies on the media's role in changing people's behavior have a significant effect. In a political world dominated by the role of the mass media, which in this case there are news that is considered frequently accentuate the dominance of masculinity for production areas controlled by the masculine. As a result, the news content presents the erotic images of male primacy that became the main picture and appears in the symbols of male strength in the domain of social and political control of space that cannot be separated from the stereotypes that exist in society. This paper is an analysis’s against the practices of masculinity second image production Presidential candidate Joko Widodo and Prabowo conducted by the newspaper Jawa Pos and Kompas in reporting PILPRES 2014 campaign. Key words: News framing, image, Masculinity, Presidential Candidate, ElectionÂ