Interaksi Sosial Dosen dengan Mahasiswa Difabel di Perguruan Tinggi Inklusif
Abstract
This article is focused on the forms of social interaction between professors and students with disabilities in an inclusive setting at State Islamic University of Sunan Kalijaga. It is to provide a picture of that not all professors in an Inclucive Higer Education, such as the State Islamic University of Sunan Kalijaga, well understand the disability issues. This research uses qualitative method where data collection is done by observation, interview and documentation. The interview was conducted with four lecrures, three students with disabilities, and three non-disabled students. The result of the research shows that the forms of social interaction of professors at the State Islamic University Sunan Kalijaga is not associative nor dissociative. It is influenced more by the knowledge of lecturers about the disabled and the attitude of students with disabilities.[Penelitian ini berfokus pada bentuk interaksi sosial dosen terhadap mahasiswa difabel di Perguruan Tinggi Inklusif UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Penelitian ini diperlukan karena interaksi sosial di Perguruan Tinggi yang menerapkan pendidikan inklusif menjadi kewajiban dosen terhadap mahasiswa difabel. Kenyataannya tidak semua dosen yang mengajar di Perguruan Tinggi Inklusif UIN Sunan Kalijaga paham mengenai difabel. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, dimana pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara dan dokumentasi. Wawancara dilakukan dengan melibatkan empat orang dosen, tiga orang mahasiswa difabel dan tiga orang mahasiswa non-difabel. Hasil penelitian menunjukan bentuk interaksi sosial dosen di Perguruan Tinggi Inklusif UIN Sunan Kalijaga tidak selalu bersifat asosiatif dan disosiatif, ada pula yang bersifat asosiatif-disosiatif dan disosiatif-asosiatif. Hal tersebut dipengaruhi oleh pengetahuan dosen mengenai difabel dan sikap mahasiswa difabel.]