Komunikasi Siaran Pers Organisasi Dakwah Berbasis Situational Crisis Communications Strategies
Abstract
Artikel ini menjawab persoalan terkait komunikasi press release bagi organisasi dakwah. Dalam menjalankan aktivitasnya, organisasi dakwah bisa jadi mengalami situasi krisis yang berpotensi memperburuk citra organisasinya. Press release seringkali dijadikan media untuk menjelaskan pada publik terkait situasi krisis yang dihadapi beserta respon terhadap situasi tersebut. Artikel ini menggunakan Situational Crisis Communication Theory (SCCT) dan teori penyusunan press release. SCCT untuk menganalisis strategi/teknik komunikasi krisis, sedangkan teori penyusunan press release digunakan untuk mengidentifikasi unit analisis. Jenis penelitian pustaka dan metode kualitatif deskriptif. Artikel ini membahas studi kasus beberapa press release dari beberapa organisasi dakwah sebagai contoh penerapan. Hasilnya dapat ditemukan simpulan yaitu terdapat karakteristik dalam press release bagi organisasi dakwah pendekatan situasional crisis communications strategies, meliputi heading yang berisi judul yang mewakili isi dari press release, lead yang berisi pengantar atau situasi krisis yang melatarbelakangi terbitnya press release, kemudian body yang berisi strategi/teknik yang digunakan dalam Komunikasi krisis, yang dalam studi kasus yang diteliti seperti non existence, distance, ingratiation dan mortification, dengan bentuk teknik-tekniknya masing-masing, kemudian leg yang umumnya berisi strategi/teknik lain yang juga digunakan, atau bisa juga berisi salam penutup atau kontak dari organisasi yang bisa dihubungi jika masih terdapat ketidakpuasan publik atas terbitnya press release tersebut.