Mengumbar Keromantisan di Dunia Digital: Interpretasi Hadis Nabi dan Teori Social Learning Albert Bandura

Abstract

Tren keromantisan pasangan suami istri di Indonesia banyak dilakukan secara terbuka, baik di ruang publik (public display of affection) maupun di media sosial (virtual display of affection). Keromantisan seperti ciuman dan pelukan di depan umum dianggap tidak pantas dan dapat menimbulkan dampak negatif bagi yang melihat. Tulisan ini membahas pengumbaran keromantisan rumah tangga dalam perspektif hadis. Tujuannya adalah mengkaji keromantisan Nabi Muhammad saw. dan relevansinya dengan keromantisan saat ini, serta menganalisisnya menggunakan teori social learning Albert Bandura. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif berbasis kajian pustaka dan menemukan tiga hadis yang menggambarkan keromantisan Nabi di tempat umum: berlomba lari dengan `Aishah, berduaan di atas unta, dan mengajak istri berlibur. Hadis-hadis ini menunjukkan bahwa keromantisan yang bersifat intim sebaiknya tidak diumbar di depan umum. Berdasarkan teori social learning Bandura, keromantisan yang dipertontonkan di media sosial dapat mempengaruhi orang lain melalui modeling, reinforcement, self-efficacy, dan observational learning.