STRATEGI KEBIJAKAN PENGEMBANGAN PENDIDIKAN AGAMA DALAM MENDUKUNG PEMBANGUNAN WILAYAH PERBATASAN DI PROVINSI KALIMANTAN UTARA

Abstract

Policy Paper ini menguraikan bahwa wilayah perbatasan di Kalimantan Utara memiliki karakteristik unik, baik dari segi geografis, sosial, budaya, maupun ekonomi. Pendidikan agama di wilayah ini memiliki peran yang sangat penting dalam membentuk karakter masyarakat, memperkuat nilai-nilai kebangsaan, serta mendukung pembangunan daerah. Namun, terdapat sejumlah tantangan yang dihadapi dalam pengembangan pendidikan agama di wilayah perbatasan, seperti keterbatasan akses terhadap fasilitas pendidikan, kurangnya tenaga pengajar yang berkualitas, serta pengaruh budaya luar. Karena itu, pendidikan agama dapat menjadi katalisator dalam membangun masyarakat yang harmonis, toleran, dan berdaya saing. Tulisan ini menganalisis kontribusi pendidikan agama terhadap pembangunan wilayah perbatasan serta merumuskan strategi kebijakan yang dapat memperkuat peran pendidikan agama dalam mencapai tujuan pembangunan. Penulisan artikel ini menggunakan metode kualitatif yang berfokus pada pemahaman makna dan interpretasi fenomena sosial yang ada di kawasan perbatasan, dengan pendekatan analisis-deskriptif untuk menggambarkan serta menganalisis data secara detail dan mendalam. Hasilnya menunjukkan bahwa pendidikan agama yang berkualitas dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia, memperkuat nilai-nilai kebangsaan, dan mendukung pembangunan ekonomi daerah. Apalagi pengelolaan kawasan perbatasan di Kalimantan Utara yang berbatasan langsung dengan Malaysia. Karena kedekatannya, terdapat interaksi dan aktivitas lintas batas yang signifikan di antara masyarakat yang tinggal di kawasan ini, khusus masyarakat yang ada di Kabupaten Malinau dan Nunukan. Sehingga peran pendidikan agama menjadi signifikansi yang strategis dalam pembentukan karakter dan wajah masyarakat yang ada di kawasan antarnegara ini.