DISKURSUS METODOLOGI STUDI AGAMA

Abstract

Dalam konstelasi global, fungsi agama mulai digugat banyak pihak. Agama tidak hanya sekadar dipahami dalam pengertian historis dan doktrinal, melainkan mampu berdialektika dengan perkembangan ilmu pengetahuan. Di sinilah pentingnya multidisiplin ilmu pengetahuan untuk mengurai berbagai fenomena agama yang kompleks. Sejatinya, para ulama Islam telah merintis tradisi keilmuan dan penelitian berbasis multidisplin tersebut, sehingga mampu keluar dari berbagai persoalan umat. Sebut saja Imam Bukhori, Imam Syafi’i dan Imam al-Ghazali misalnya. Karena, kajian agama secara akademik bukan hanya dimaksudkan untuk membedah hal-hal yang berada di luar jangkauan kapasitas nalar, tetapi juga untuk mengefektifkan fungsinya sebagai rujukan, way of life, weltanschauung, dan falsafah al-hayah.