ISLAM DI JAWA
Abstract
Perkembangan Islam di Jawa pada masa Kerajaan Mataram dan Kartasura menampilkan corak yang berbeda apabila dibandingkan dengan masa-masa sebelumnya. Hal itu ditandai dengan kentalnya teosofi kejawen berpadu dengan unsur-unsur budaya Islam. Pada masa ini raja dianggap sebagai simbol penata agama seperti gelar pada sultan Agung. Istana menjadi pusat reproduksi ajaran Islam yang dikemas dalam bentuk serat dan suluk. Pada, masa dua kerajaan inilah berkembang tradisi penulisan serat atau suluk yang digubah dan disesuaikan dengan agama Islam dan bahkan mengadaptasi cerita- cerita dan khazanah Islam yang ada di dunia luar Mataram dan Kartasura.