POSITIVISME, LANDASAN FILOSOFIS YANG DISTORSIF DAN BIASNYA TERHADAP SAINS MODERN-BARAT

Abstract

Positivisme, sebagai sebuah khazanah filosofis, memperoleh apresiasi yang begitu tinggi di belahan dunia Barat. Bukti paling kuat atas hal itu adalah ditingkatkannya peran positivisme sebagai sebuah landasan filosofis bagi sains modern, Meski mendapatkan apresiasi semacam itu, namun ternyata positivisme sarat dengan pandangan-pandangan distorsif dan sekaligus hal itu sebagai bukti kelemahannya, terutama ketika keberadaannya itu ditinjau secara kritis dari kaca pandang Islam. Dan oleh karena positivisme menjadi landasan filosofis bagi sains modern, atau sains modern dikonstruksi dengan berbasiskan pada filsafat positivisme, maka distorsi-distorsi yang melekat pada positivisme tidak bisa tidak pasti membias ke dalam batang tubuh sains modern. Distorsi sains modern itu akan tampak begitu jelas ketika aspek epistemologi atau teori pengetahuannya, yang terilhami oleh doktrin ontologis positivisme yang distorsif, dikritisi lewat analisis perbandingan dengan epistemologi dalam sains Islam. Hasil akhir dari langkah ini pasti akan memperlihatkan kepada kita betapa sains Islam itu telah memiliki kesempurnaan yang secara kualitatif jauh melampaui sains modem Barat.