BERMADZHAB SEBAGAI SATU ALTERNATIF
Abstract
Al-Qur'an dan hadits sebagai dasar ajaran Islam, harus difahami oleh setiap muslim. Tanpa memahami kedua sumber tersebut, nonsen seorang muslim akan dapat melaksanakan pesan syar'i secara sempurna.Kenyataan menunjukkan bahwa tidak semua muslim dapat memahami sendiri secara langsung tentang pesan-pesan syara' tersebut. Padahal pada waktu yang bersamaan dia harus dituntut memahami sekaligus melaksanakan pesan syara'. Ini menjadi dilema antara tuntutan memahami sendiri dengan melaksanakan pesan tersebut. Untuk mengatasi dilema tersebut ada alternatif lain, yaitu bertanya kepada para ahlinya atau mengikuti para ahlinya. Mengikuti para ahlinya ini dalam dunia fiqh disebut "Bermadzhab". Madzhab ini dilahirkan dari pemikiran metodologis para ahli fiqh dalam memahami teks-teks syar'i dan kesimpulan hasil istimbathnya. Itulah yang dijadikan pegangan oleh orang awam yang tidak bisa memahami langsung dari sumbernya. Dan pilihan bermadzhab ini dipandang lebih menyelamatkan agama daripada memaksakan diri memahami sumber ajaran Islam secara dipaksakan tanpa adanya media yang harus dimiliki oleh seorang yang akan memahami Al-Qur'an dan Hadits secara langsung.