DISKURSUS GENDER DALAM WACANA MODERNITAS DAN POSTMODERNITAS
Abstract
Perbincangan realsi antara laki-laki dan perempuan (gender) menguat setelah kemunculan gerakan renaissans yang menandai lahirnya era modernitas. Perbincangan itu sendiri kemudian menjelma menjadi gerakan praksis yang disponsori kelompok perempuan terdidik guna menggugat struktur sosial yang patriarkis. Adapun trends gerakan perempuan pada era modern itu lebih berorientasi kepada isu-isu global dan cenderung mengabaikan aspek local knowledge. Kritik terhadap gerakan gender era modernitas kemudian melahirkan diskursus dan gerakan gender post-modernitas yang mencoba untuk mengangkat kembali aspek local knowledge sebagai model sosial gerakan. Perbincangan dan sekaligus gerakan praksis gender baik dalam semangat modernitas maupun post-modernitas, salah satunya menyoroti persoalan ketimpangan pendidikan yang menjadi kunci terciptanya struktur sosial bias gender. Oleh karena itu, untuk merubah struktur sosial bias gender diperlukan transformasi pendidikan sebagai entry point-nya.