القتل المعتبر المانع من الميراث في الفقه الإسلامي

Abstract

هذا البحث يتحدث عن القتل المعتبر المانع من الميراث، وهو على مشكلتين: وما الآثار المرتبة من قتل الوارث مورثه في الفقه الإسلامي؟، ما أقوال العلماء حول القتل الذي يمنع من الميراث ؟.المنهج في كتابة هذا البحث هي الدراسة المكتبية بطريقة جمع المواد والمعلومات من المكتبية كالكتب، والمقالات العلمية وغيرها مما يتعلق بالقتل وآثاره على الميراث، والمعلومات المحصولة من هذا البحث وتحليلها وترتيبها ثم تنظيمها بعد الدراسة الدقيق.والنتيجة منها: 1) الآثار المرتبة على قتل الوارث مورثه منها: القصاص، والكفارة، الدية، والحرمان من وصيته وميراث والإثم إذا كان القتل العمد، والدية والكفرة والحرمان من الإرث إذا كان القتل شبه العمد، ووجوب الدية والكفارة وحرمان من وصيته وميراثه إذا كان القتل الخطأ، وإذا كان القتل بسبب إنما حسب الحالات منها الإكراه والشهادة بالقتل وحكم الحاكم بقتل رجل، والقتل ما أجري مجرى الخطأ يكون حكمه حكم خطأ، بخلاف القتل بحق فإنه لم يمنع من الميراث ولا يأثم بقتله، ولا يجب عليه ضمان.2)  أن العلماء اتفقوا على أن القتل العمد مانع من الميراث واختلفوا في القتل شبه العمد والخطأ وما يجري مجرى الخطأ وبسبب، فذهب الحنفية والشافعية والحنابلة إلى أن كل منها مانع من الميراث وأما المالكية فذهبوا إلى أنها لا يمنع من الميراث.  Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui pembunuhan yang dianggap menahan dari mendapatkan warisan dalam perspektif fikih Islam berdasarkan dua persoalan utama yaitu: Apa dampak yang ditimbulkan dari pembunuhan ahlul waris terhadap pewarisnya dalam perspektif fikih Islam dan Pendapat para Ulama terkait pembunuhan yang dapat menahan dari mendapatkan warisan.Dalam skripsi ini, metode yang digunakan adalah metode penelitian kepustakaan yaitu penelitian dengan mengkaji dan menelaah data yang diperoleh dari sumber kepustakaan seperti buku-buku, makalah-makalah, artikel dan lain sebagainya yang berhubungan dengan masalah Pembunuhan dan pengaruhnya terhadap warisan, sehingga akan didapatkan data yang tepat dan jela syang kemudian data-data tersebut disusun dalam skripsi setelah melalui penelitian secara mendalam. Hasil penelitian ini menunjukan: 1) Dampak dari pembunuhan seoranng ahli waris terhadap pewarisnya diantaranya adalah Qishas, Kafarah, Diyah, Dosa, tidak mendapatkan warisan dan juga wasiat jika pembunuhan yang disengaja, Diyah dan Kafarah, tidak mendapatkan warisan jika pembunuhan yang merepuai sengaja, Kafarah, Diyah, Dosa, tidak mendapatkan warisan dan juga wasiat jika pembunuhan yang salah sasaran, Dan jika pembunuhan itu karena suatu alasan, maka menurut kasusnya, termasuk pemaksaan, kesaksian pembunuhan, dan keputusan penguasa untuk membunuh seorang laki-laki, dan pembuhan yang salah maka hukumnya menjadi hukum pembunuhan salah sasaran, berbeda pada kasus pembunuhan yang disyariatkan maka dia tidak terhalang dari warisan dan tidak berdosa dengan pembunuhannya dan tidak wajib baginya tanggungan.2) bahawa ulama sepakat bahwa  pembunuhan yang dilakukan dengan sengaja akan menahan seseorang dari mendapatkan warisan, adapun pembunuhan yang menyerupai sengaja, pembunuhan karna suatu sebab lain, pembunuhan yang salah sasaran, Ulama Hanafiyah, Syafi’iyah dan Hanabilah sepakat bahwa itu tidak menahan dari mendapatkan warisan berbeda dengan Ulama dari Maliki maka itu dinyatakan sebagi Penahan dari mendapatkan warisan.