Kisah Maryam Dalam Al-Qur’an Surat Maryam Prespektif Tafsir Al-Maraghi

Abstract

Kisah dalam Al-Qur’an disajikan untuk menjadi pelajaran bagi umat manusia.  Salah satu kisah yang menarik untuk dikaji adalah kisah Maryam. Sudah banyak  tafsir yang menjelaskan kisah al-Qur’an beserta israiliyyat nya, namun dalam  Tafsir Al-Maraghi hanya disebutkan kisah yang tercantum dalam ayat tersebut,  tafsir ini tidak menyajikan tema israiliyyat dalam tafsirnya. Metode yang  digunakan adalah metode tahlili, menggunakan corak al-Adabi al-Ijtima’i. Banyak  sekali perbedaan antara tafsir yang menyajikan tema israiliyyat dengan yang sama  sekali tidak ada unsur israiliyyatnya. Penelitian yang berjudul “Kisah Maryam  Dalam Surat Ali ’Imran dan Surat Maryam (Perspektif Ahmad Musthafa Al-Maraghi)” ini memiliki rumusan masalah bagaimana kisah Maryam dalam Tafsir  Al-Maraghi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana kisah  Maryam dalam penafsiran al-Qur’an. Penelitian ini adalah penelitian kepustakaan (library research) dengan metode  pengumpulan datanya melalui metode studi pustaka. Sumber data penelitian yang  digunakan adalah sumber Primer Dan Sekunder, berupa karya-karya tertulis yaitu  kitab Tafsir Al-Maraghi. Berdasarkan hasil penelitian tentang kisah Maryam dalam Surat Maryam (19) ayat  16-30 dalam Tafsir Al-Maraghi dapat disimpulkan bahwa Maryam merupakan  wanita yang dimuliakan karena ketaatannya kepada Allah Swt. dan seluruh  hidupnya diabdikan untuk Baitul Maqdis. Satu-satunya wanita pilihan yang  namanya diabadikan menjadi nama surat dalam al-Qur’an. Selain itu, Maryam  juga wanita suci yang tidak pernah tersentuh oleh lelaki.