AURAT PEREMPUAN PADA SURAT AN NUR AYAT 31 Studi Kitab Tafsir Marr’ah Labid Karya Syekh Nawawi Al Bantani
Abstract
Al-Qur’an bisa didefinisikan sebagai “firman-firman Allah yang disampaikan oleh malaikat Jibril sesuai dengan redaksi-Nya kepada nabi Muhammad SAW., dan diterima oleh umat Islam secara tawatur. Hal ini disebabkan karena problematika kehidupan bersifat dinamis, yang tentunya tidak satu persatu dijelaskan secara jelas dan tegas dalam ayat Al-Qur’an melaikan seseorang harus mampu mencari esensi makna dari suatu ayat, dari sekian problematika, hal yang terkait dengan aurat perempuan merupakan salah satunya pembicaraan tentang perempuan yang selalu menjadi salah satu topik yang menarik, tidak ada habisnya dikaji dan diperbincangkan serta tidak akan pernah terlepas dari kritik sosial mulai dari segi jasmaninya, rohani, hak, kewajiban sampai eksistensinya. Salah satu yang menjadi sorotan dari sosok perempaun yakni auratnya, Sejauh ini aurat perempuan yang di-mafhumi masyarakat umum memiliki batasan seluruh tubuh terkecuali wajah dan telapak tangan serta menjadi hal yang tidak pernah selesai untuk diperdebatkan. Penelitian ini adalah penelitian kepustakaan (library research) dengan metode pengumpulan datanya melalui metode study pustaka. Sumber data penelitian yang digunakan adalah sumber primer dan sekunder, berupa karya-karya tertulis yaitu kitab Tafsir Marr’ah Labid. Berdasarkan hasil penelitian ini menunjukan bahwa Aurat Perempuan pada surat an-Nur ayat 31 Study Kitab Tafsir Marr’ah Labid (karya Syekh Nawawi Al Bantani): Seorang perempuan muslimah harus menutup auratnya, sedangkan aurat perempuan adalah seluruh tubuh selain yang dikecualikan. Dan menjaga martabat seorang perempuan, dengan tidak memperlihatkan auratnya kepada laki-laki lain selain mahramnya. Jangan memakai pakaian yang ketat atau pakaian yang menerawang sehingga memunculkan fitnah. Kitab yang telah ditulis oleh Syekh Nawawi al-Bantani. Tafsir Marāh Labīd terdiri dari 2 jilid, jilid pertama berjumlah 511 halaman beserta daftar isinya dan jilid kedua berjumlah 476 halaman beserta daftar isinya. Di mana jilid yang pertama dimulai dari surat al[1]Fātihah sampai dengan asal surat al-Kahfi