IMAN DAN AMAL PERSPEKTIF MURJI ’AH DAN AHLUSSUNNAH WAL JAMA’AH

Abstract

Penelitian ini membahas permasalahan iman dan amal yang memiliki banyak perbedaan sehingga menjadi perdebatan dikalangan maz\hab-maz\hab teologi seperti Murji’ah dan Ahlussunnah. Konsep iman menurut Murji’ah diantaranya iman merupakan entitas tunggal yang terdiri atas dua unsur yaitu tasdi>q bi al-qalb dan iqra >r bi al-lisa>n kemudian mengeluarkan amal darinya, sedangkan Ahlusunnah menyertakan amal kedalam konsep keimanannya. Keberadaan dua golongan ini dilatarbelakangi oleh konflik politik kekuasaan yang kemudian berhaluan masuk ke ranah maz\hab teologi, Murji’ah timbul dari konflik Khawarij dan Syi’ah sedangkan Ahlussunnah dari ketidakpuasan terhadap ajaran Mu’tazilah yang cenderung mendewakan akal dalam memutuskan persoalan-persoalan akidah dan mengesampingkan keberadaan nash-nash Alquran dan hadits. Tujuan penelitian ini adalah menelaah kembali asas-asas keimanan beserta korelasinya diantara dua aliran besar yaitu Murji’ah dan Ahlussunnah.Penelitian ini menggunakan metode library research atau penelitian kepustakaan. Adapun sumber-sumber data yang digunakan adalah data-data primer dan sekunder baik dari jurnal ilmiah maupun artikel yang terkait dengan pembahasan sejarah diatas. Data akan dianalisa dengan beberapa metode pengumpulan data baik metode maudhu>’i secara lafzi dan lughowi dalam mengumpulkan data-data yang sesuai, serta menggunakan metode deskriptif-analisis, dan historis, kemudian dikomparasikan dengan teksteks atau nash yang memungkinkan kesamaan penafsiran. Berdasarkan analisa data yang dilakukan, diperoleh kesimpulan bahwa iman menurut Murji’ah adalah suatu bentuk utuh yang tidak dapat dibagi, semua orang yang beriman tetap akan sempurna imannya sebagaimana imannya para sahabat dan nabi yang mana ia tidak akan pernah berkurang maupun bertambah karena perbuatan dosa atau amal kebaikan. Dan itulah doktrin Murji’ah yang mengeluarkan amal dari iman dan menangguhkan segala sesuatunya kepada Allah Swt. Ahlussunnah memandang iman dan amal sebagai asas penting yang mengikat satu sama lain, seorang mukmin yang berbuat dosa akan dikenai status fasiq dan imannya akan berkurang sebab perbuatan dosa tersebut