VALIDITAS QIRA’AT IMAM ABŪ ‘AMR DALAM KITAB TANWĪR AL-ṢADR BI QIRA’AT AL-IMĀM ABĪ ‘AMR (STUDI QS. AL-ANFĀL)
Abstract
Eksistensi praktek qira’at tujuh tidak merata di dunia Islam, dan tidak mencakup keseluruhan imam tujuh (al-qurra’ al-sab’ah). Di Indonesia, ulama nusantara yang berkhidmat di tanah haram, Muhamad Mahfudz al-Tarmasi (w. 1920 M) memberikan konsen di bidang qira’at dengan menulis karya TanwÄ«r al-á¹¢adr Bi Qira’at al-ImÄm AbÄ« ‘Amr. Karya ini, hemat penulis sebagai salah satu usaha untuk terus menghidupkan qira’at sab’ah di tengah-tengah masyarakat, khususnya bacaan AbÅ« ‘Amr. Meskipun demikian, validitas qira’at Imam AbÅ« ‘Amr dalam kitab TanwÄ«r al-á¹¢adr Bi Qira’at al-ImÄm AbÄ« ‘Amr masih menjadi permasalahan. Kesimpulan yang didapatkan melalui kroscek dari sampel surat al-Anfal terhadap validitas qira’at AbÅ« ‘Amr dalam kitab TanwÄ«r al-á¹¢adr Bi Qira’at al-ImÄm AbÄ« ‘Amr, secara general valid dan memiliki konsistensi terhadap kaidah atau pola karakteristik qira’at AbÅ« ‘Amr. Hasil validitas dan konsistensi didapatkan melalui parameter pola karakteristik qira’at AbÅ« ‘Amr yang telah ditulis oleh al-SyÄá¹ibiy yaitu meliputi bacaan isti’adzah, basmalah, al-IdgÄm, al-mad wa al-qashr, dua hamzah baik dalam satu kata atau dua kata, hamzah mufrod, al-fath, al-imÄlah dan al-TaqlÄ«l, waqaf atau berhenti pada khat atau rasm utsmani, ya’ iá¸Äfah, ya’ zaidah dan farsy al-huruf atau pola karakteristik khusus.