Pemanfaatan Daun Kelor yang Ditangani Untuk Menurunkan Angka Stunting di Desa Tejang Pulau Sebesi

Abstract

Pemerintah Indonesia dalam permasalahan yang ada sedang gencar gencarnya saat ini menangani kesehatan yang sangat tumbuh di mata masyarakat, khususnya permasalahan stunting pada anak dan kurangnya energi yang terus menerus dialami oleh ibu hamil. Alasan diadakannya pengabdian ini 1) untuk memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai kegunaan daun kelor untuk menaikkan gizi sehat bagi bayi yang dibungkus dalam puding daun kelor; 2) memberikan penyuluhan kepada masyarakat umum mengenai penanganan daun kelor yang berbeda-beda; 3) nilai ekonomi daun kelor yang dikelola dan memberdayakan masyarakat untuk mengembangkan pohon kelor agar dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan pangan sehari-hari keluarga mereka. Gerakan pendampingan ini diawali dengan memberikan materi tentang stunting, dilanjutkan dengan penggunaan daun kelor untuk berbagai jenis pangan yang ditangani. Sosialisasi pemanfaatan daun kelor yang diolah untuk mengurangi maraknya stunting di Desa Tejang Pulau Sebesi telah berhasil dilakukan. Hal ini terlihat dari berbagai penanda yang didapatkan setelah sosialisasi. Dari segi kesederhanaan dan kulminasi materi, sekitar 30% anggota merasa materi yang diperkenalkan sangat sederhana dan 45% anggota lainnya menyatakan materi tidak sulit untuk diolah dan dipraktikkan. Walaupun masih ada 2,5% anggota yang menyatakan merepotkan. Hal itu, sehubungan dengan penanda kelangsungan hidup, 40% anggota menganggapnya berhasil dan 45% lainnya menganggap tindakan ini menarik, sementara pada saat yang sama sehubungan dengan tanda nilai dari latihan sosialisasi, tidak ada kurang dari 77,5% anggota percaya tindakan ini bermanfaat.