SOSIALISASI MASYARAKAT PEKON ARGOPENI MENGENAI PENGOLAHAN LIMBAH KOTORAN SAPI MENJADI PUPUK KOMPOS
Abstract
Kurangnya pengetahuan baik secara teoritis maupun praktek mengenai manfaat, fungsi dan cara membuat pupuk organic membuat Sebagian besar warga pekon Argopeni, Kecamatan Sumber Rejo, kabupaten Tanggamus menggunakan pupuk anorganik atau pupuk kimia sebagai bahan utama untuk meningkatkan hasil pertanian mereka. Masyarakat/petani belum begitu paham bahwa untuk jangka Panjang penggunaan pupuk kimia akan mengikir unsur hara dan berbagai mineral penting dalam tanah sehingga menyebabkan tanah menjadi kurang subur dan pada akhirnya hal tersebut akan berimbas pada minimnya hasil panen bahkan menyebabkan gagal panen. Di lain sisi, banyaknya limbah kotoran sapi yang menumpuk di pekarangan pemiliki ternak sapi mengakibatkan muncul bau busuk yang mengganggu bagi lingkungan sekitar. Berdasarkan permasalahan tersebut, tujuan pengabdian ini adalah untuk melakukan penyuluhan dan praktek tentang cara membuat pupuk organic dari kotoran sapi dengan menggunakan bahan tambahan seperti bio organik, EM-4, dan bahan-bahan organik yang ada di sekitar masyarakat. Kegiatan pegabdian ini memakan waktu sekitar 1 minggu. Mulai dari tahapan perencanaan, tahap sosialisasi, memastikan bahan-bahan tersedia di lingkungan dan tahapan pengendapan untuk menghasilkan pupuk organik. Hasilnya warga mulai sadar mengenai manfaat pupuk organik serta bahaya dari pupuk kimia. Selain itu, warga mulai tahu jika penggunaan pupuk organic lebih hemat biaya dan mulai tertarik untuk memanfaatkan kotoran sapi sebagai media penyubur tanah untuk menggantikan pupuk kimia.