Kesiapsiagaan Tanggap Darurat Banjir di Proyek Pembangunan Bendungan Jlantah, Kabupaten Karanganyar

Abstract

Angka kecelakaan kerja di Indonesia cukup tinggi, tercatat sepanjang tahun 2023 data Kemnaker menunjukan angka 370.747 kasus. Sejumlah kecelakaan kerja yang terjadi pada proyek konstruksi sepanjang tahun 2023 menjadi potret kurangnya perhatian dalam pelaksanaan sistem manajeman keselamatan kerja dibidang konstruksi. Keselamatan kerja merupakan suatu cara untuk melindungi tenaga kerja dari luka yang disebabkan oleh kecelakaan yang berhubungan dengan pekerjaan. Resiko keselamatan dipengaruhi oleh lingkungan yang menyebabkan kebakaran, patah tulang, kesleo, serta kerugian alat tubuh seperti penglihatan dan pendengaran. Sedangkan kesehatan kerja adalah situasi dimana bebas dari gangguan fisik atau rasa sakit yang disebabkan oleh lingkungan kerja. Resiko kesehatan merupakan fakta- fakta dalam lingkungan kerja yang bekerja melebihi waktu yang ditentukan. Tujuan kegiatan pengabdian ini adalah mengedukasi para pekerja proyek tentang pentingnya tanggap daruat banjir.Metode pengabdian dengan cara memberikan paparan informasi tentang sistem tanggap daruat, serta sharing diskusi antara tim K3 dan pekerja, persiapan alat simulasi tanggap daruat banjir yang akan digunakan sebagai media pelengkap kebutuhan praktek lapangan. Pengabdian masyarakat dilaksanakan di Proyek Bendungan Jlantah Kabupaten Karanganyar Provinsi Jawa Tengah, sasaran warga sekitar Bendungan Jlantah yang merupakan pekerja proyek. Program Tanggap Darurat Banjir di Bendungan Jlantah berhasil meningkatkan pemahaman pekerja tentang Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) serta memperkuat koordinasi antar tim. Meskipun ada tantangan, program ini menunjukkan peningkatan kesiapsiagaan dan efektivitas tanggap darurat di masa mendatang.