Pengaruh Frekuensi Mengikuti Bimbingan Mental dan Keagamaan terhadap Kecemasan Menghadapi Kematian bagi Lansia
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada pengaruh frekuensi mengikuti kegiatan bimbingan mental dan keagamaan terhadap tingkat kecemasan dalam menghadapi kematian bagi lansia dan faktor-faktor apa saja yang memoderatori kecemasan lansia. Peneliti menggunakan pendekatan mixed methods dengan desain strategi eksplanatoris sekuensial. Subjek penelitiannya adalah 30 lansia di Panti Sosial Tresna Werdha Nirwana Puri Kalimantan Timur. Sampel diperoleh dengan teknik sampling purposive. Pada instrumen penelitian, peneliti mengadopsi Hamilton Rating Scale for Anxiety (HRS – A). Analisis yang digunakan, pada penelitian kuantitatif peneliti menggunakan regresi linier sederhana dengan bantuan IBM SPSS Statistik 22, sedangkan pada penelitian kualitatif peneliti menggunakan fenomenologis interpretatif. Hasil analisis kuantitatif menunjukkan ada pengaruh yang signifikan frekuensi mengikuti kegiatan bimbingan mental dan keagamaan terhadap kecemasan menghadapi kematian pada lansia (Sig p = 0,000), sedangkan analisis kualitatif menemukan bahwa faktor kesehatan, faktor lingkungan dan faktor religiusitas sebagai faktor-faktor yang dipersepsikan lansia menjadi moderator dalam meningkatkan atau menurunkan kecemasan menghadapi kematian.