Hubungan Interpersonal Orang Tua dengan Anak Tuli (Studi Kasus di SLB-B Ruhui Rahayu)

Abstract

Sebagian besar orang tua yang memiliki anak tuli merasakan kesulitan dalam membangun komunikasi verbal dikarenakan keterbatannya indra pendengar yang dimiliki anak tuli dan keterbatannya orang tua dalam menggunakan bahasa isyarat. Tidak jarang juga anak tuli kurang memperdulikan intruksi yang diberikan oleh orang tua dikarenakan sang anak kurang memahami apa yang di sampaikan orang tua. Oleh karena itu, tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor apa saja yang dapat membangun hubungan interpersonal antara orang tua dengan anak penyandang tuli. Subjek penelitian ini adalah orang tua yang memiliki anak penyandang tuli yang bersekolah di Sekolah Luar Biasa B (SLB-B) Ruhui Rahayu Kota Samarinda. Pendekatan yang digunakan adalah kualitatif dengan jenis penelitian studi kasus. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif model Miles dan Huberman. Hasil penelitian menunjukkan ada tiga faktor yang dapat menumbuhkan hubungan interpersonal antara orang tua dengan anak tuli yaitu sikap menerima, sikap suportif dan sikap terbuka. Ketiga sikap ini dapat mendorong terwujudnya sikap saling pengertian, saling menghargai, dan meningkatkan kualitas hubungan interpersonal antara anak dengan orang tua.