Resiliensi Keluarga dengan Anak Disabilitas Tunarungu di Kota Samarinda
Abstract
Resiliensi keluarga adalah kemampuan keluarga untuk memanfaatkan potensinya dalam menghadapi berbagai macam resiko, termasuk kemampuan untuk mengembalikan fungsi-fungsi keluarga seperti semula dalam menghadapi tantangan dan krisis. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran terkait resiliensi keluarga dan faktor-faktor yang mempengaruhi resiliensi keluarga dengan anak disabilitas tunarungu di Kota Samarinda. Penelitian ini merupakan penelitian yang menggunakan pendekatan kualitatif, dengan jenis penelitian adalah life history method. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian kemudian dianalisis dengan menggunakan teknik analisis data Miles dan Huberman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelima keluarga cenderung memiliki kesamaan pada aspek fleksibilitas, komunikasi, spiritual, dan dukungan sosial, namun memiliki kondisi yang berbeda-beda pada aspek pemikiran yang positif terhadap kondisi yang dihadapi, aspek waktu bersama dengan keluarga, dan manajemen keuangan dalam keluarga. Kesimpulan penelitian ini yaitu 1) Resiliensi keluarga dengan anak disabilitas tunarungu dari lima keluarga cenderung memiliki kesamaan di aspek fleksibilitas, aspek komunikasi, aspek spiritual, dan aspek dukungan sosial namun cenderung berbeda dalam aspek berfikir positif, aspek waktu bersama, dan aspek manajemen keuangan keluarga, dan 2) Terdapat dua faktor yang membangun resiliensi keluarga. Pertama, yakni faktor internal keluarga yang meliputi emosi positif anggota keluarga, agama atau keyakinan yang dianut keluarga, pengetahuan keluarga, pekerjaan, dan penghasilan keluarga. Kedua, yakni faktor eksternal keluarga meliputi hubungan keluarga dengan masyarakat, dan hubungan keluarga dengan kerabat terdekat.