Self-talk bagi Kesehatan Mental Mahasiswa di Perguruan Tinggi Islam Kota Bengkulu
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak self talk bagi kesehatan mental mahasiswa Perguruan Tinggi Islam Kota Bengkulu. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan jenis penelitian fenomenologi. Lokasi penelitian dilakukan di UIN Fatmawati Sukarno Bengkulu. Pemilihan subjek dilakukan dengan teknik purposive sampling. Peneliti menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi untuk mengumpulkan data, dan teori REBT (Rational Emotive Behaviour Therapy) sebagai landasan penyusunan instrumen penelitian. Data yang didapatkan dianalisis menggunakan analisis Miles dan Huberman. Hasil penelitian mendapati bahwa self talk yang mengarah pada hal negatif dapat berpengaruh negatif pula pada subjek, pemikiran irasional akibat self talk negatif dapat membuat subjek menjadi stres dan cemas hingga menimbulkan masalah pada kesehatan mental. Jika hal ini sering terjadi, subjek akan menyalahkan diri sendiri atas apa yang terjadi. Hal ini biasanya terjadi karena kondisi subjek sedang menghadapi banyak masalah. Begitupun sebaliknya, ketika kondisi suasana hati sedang baik, maka pemikiran subjek akan sangat positif dan bersemangat dalam menjalani aktivitas sehingga kesehatan mental dari self talk positif itu menjadi terintegrasi. Individu akan memandang segala sesuatu secara positif dan dapat mengurangi kecemasan yang dialami subjek. Kesimpulannya adalah melalui self talk yang negatif, didapati bahwa subjek lebih cenderung berpikir secara irasional hingga menyebabkan stres dan cemas akibat permasalahan yang dihadapi hingga berdampak pada kesehatan mental subjek, dimana tidak terintegrasinya fungsi-fungsi jiwa dalam dirinya. Namun, self talk juga mampu menjadi alternatif bagi kesehatan mental dalam menurunkan stres yang dialami subjek. Dengan self talk yang positif, dapat menyadarkan subjek untuk memberi afirmasi positif pada dirinya sendiri.