Kontekstualisasi Hadis Larangan Memakai Wewangian Bagi Perempuan:

Abstract

Sifat teks yang statis dan zaman yang dinamis pada titik tertentu akan menemukan ketersinggungan. Tidak terkecuali hadis mengenai larangan memakai wewangian bagi perempuan bertemu dengan realitas kekinian yang menjadikan wewangian sebagai sesuatu yang tidak terpisahkan. Kajian kontekstualisasi atas teks hadis larangan memakai wewangian bagi perempuan sangat diperlukan agar hadis tersebut dapat dibaca dan dimaknai pada konteks kekinian. Salah satunya dengan model pemaknaan dengan pendekatan ma’na cum maghza Sahiron Syamsudin. Kajian ini merupakan library research. Tujuan dari kajian ini, sesuai pendekatan ma’na cum maghza, adalah mencari makna yang sesuai dengan konteks pemaknaan pada masa hadis larangan memakai wewangian bagi perempuan disabdakan Rasulullah SAW (ma’na) dan mengambil pesan utama (signifikansi/maghza) yang terkandung dalam makna untuk dikontekstualkan pada masa kekinian dengan pemaknaan yang sesuai. Dari kontekstualisasi terhadap hadis larangan memakai wewangian bagi perempuan menghasilkan dua siginifikansi historis dan dua signifikansi dinamis. Signifikansi historisnya berupa pencegahan timbulnya fitnah dan larangan tasyabbuh sementara signifikansi dinamisnya berupa pesan untuk menjaga keberishan dan sikap profesional.