Meninjau Dakhil dalam Kitab Tafsir al-Durru al-Mantsur fi Tafsir al-Ma’tsur Surah Shad

Abstract

Kitab tafsir ad-Durru al-Mantsur fi Tafsir al-Ma’tsur ditulis dengan metode bi al-Riwayah. Beberapa persoalan tafsir model ini adalah penukilan riwayat yang mengandung dakhil yang tidak jarang isinya bertentangan dengan akal dan syariat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bentuk, kategori, dan argumentasi dakhil dalam kitab tafsir ad-Durru al-Mantsur fi tafsir al-Ma’tsur surah Shad karya imam Jalaluddin as-Suyuthi. Jenis penelitian ini adalah kepustakaan (libary research). Teknik pengumpulan data menggunakan literatur primer maupun skunder. Analisis data yang peneliti lakukan yaitu mengutip kisah-kisah yang mengandung dakhil dalam penafsiran surah Shad dalam kitab tafsir ad-Durru al-Mantsur fi tafsir al-Ma’tsur, lalu menganalisa kisah-kisah tersebut berdasarkan konsep ad-Dakhil. Hasil penelitian ini memiliki kesimpulan: ada sembilan dakhil dalam penafsiran surah Shad. Kemudian dari Sembilan tadi, diperinci menjadi tiga bagian. Pertama, pada kisah nabi Daud A.S dakhilnya berjumblah dua, yakni adanya penafsiran al-Qur’an dengan israiliyyat, yaitu tentang kisah nabi Daud A.S menikahi istri panglimanya. Kedua, pada kisah nabi Sulaiman A.S berjumlah empat, yakni penafsiran al-Qur’an dengan hadis kuat dan dha’if, yaitu tentang hilangnya kerajaan nabi Sulaiman, dan penyerupaan setan kepada nabi Sulaiman A.S. Pada kisah nabi Ayyub A.S berjumblah tiga: yakni adanya penafsiran al-Qur’an dengan cerita israiliyyat yaitu tentang kisah nabi Ayyub A.S dilempar di tempat sampah Bani Israil, penyakit nabi Ayyub A.S seperti dimakan ulat, dan kisah istrinya ditimpa dalam keadaan miskin. Adapun dilihat dari kategorisasinya, semuanya berstatus dakhil al-Naqli