Konstruksi Hegemoni Kekuasaan dalam Media Sosial: Komparasi Postingan Instagram Walikota Makassar dan Bupati Gowa
Abstract
Studi ini akan membahas tentang konstruksi hegemoni kekuasaan dalam media sosial khususnya dalam postingan Instagram. Komparasi dilakukan kepada kepala daerah Walikota Makassar dengan Bupati Gowa sebagai representasi kepala daerah yang rajin membagikan aktivitas kerja atau hiburan bagi pengikutnya (followers). Postingan mereka sebagai wilayah diskursus dimaknai sebagai pertarungan hegemoni untuk memengaruhi netizen sebagai sesuatu yang hal yang biasa (common sense). Pendekatan teori dengan menggunakan Ernesto Laclau & Chantal Mouffe tentang hegemoni sebagai alat untuk analisis merekonstruksi kekuasaan dalam ruang yang berbeda. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan tipe analisis wacana diskursus untuk menjelaskan dan memahami postingan gambar dan video bagaimana efek yang dihasilkan. Argumentasi studi ini melihat Walikota Makassar terlihat gagal dalam mengkonstruksi hegemoni kekuasaannya baik dari akun pribadinya maupun berita tentang kebijakannya, berbeda dengan Bupati Gowa yang berasal dari dinasti politik yang mulai lemah berhasil menghegemoni pengikutnya dengan wajah baru pewaris klan Yasin Limpo.